Halaman


artikel #1

Saat ini bisnis laundry kiloan di kota besar menjadi seperti jamur, tumbuh subur bertebaran dimana-mana. Laundry merupakan salah satu kebutuhan mahasiswa yang “gak ada matinya”, setiap tahun selalu saja ada mahasiswa baru masuk kuliah, mereka pasti membutuhkan fasilitas yang mendukung kegiatan kesehariannya. Karyawan super sibuk pun membutuhkan laundry. Mereka tak sempat mengurus cucian karena waktu habis tersita untuk bekerja.

Laundry kiloan lebih dipilih konsumen karena relatif lebih murah dibanding laundry per potong. Jadi prospek bisnis ini menjanjikan masa depan yang baik. Bahkan para pelaku bisnis juga kebanyakan para pemula yang sama sekali belum punya pengalaman berbisnis.

Untuk memulai bisnis laundry, seperti juga bisnis-bisnis yang lain, sebaiknya dimanage dengan benar. Artinya, ada perencanaan, start, pengembangan dan evaluasi. Perencanaan bisnis laundry meliputi survei, sumber modal, peralatan dan perlengkapan, SDM (staf), promosi dan pemasaran.

Survei perlu untuk memilih lokasi yang strategis keberadaan bisnis laundry, siapa pesaing di sekitar lokasi, dan siapa sasaran konsumen. Misal, jika sasaran konsumen adalah mahasiswa, maka pemilihan lokasi di sekitar kampus.

Sumber modal perlu dipikirkan untuk memperhitungkan besarnya cicilan, jika sumber modal itu pinjaman. Oleh karena kita membutuhkan fresh money, maka tips berikut mungkin bisa bermanfaat :

  • Kerja sama dengan investor. Sharing modal dengan ketentuan bagi hasil.
  • Mencari pinjaman sangat lunak. Pinjaman kepada saudara, atau teman dapat lebih diatur persyaratan dan ketentuan angsuran.
  • Menjual asset pribadi seperti sepeda motor, jika terpaksa sekali dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan

Peralatan paling penting untuk membuka bisnis laundry tentu saja mesin cuci, mesin pengering dan setrika. Pilihan biasanya yang hemat listrik. Peralatan lain yang juga penting adalah sabun deterjen, softener dan pelicin pakaian saat di setrika. Juga timbangan, rak untuk cucian bersih, keranjang, hanger dan jemuran, nota, plastik pembungkus, dan peralatan tulis.

Staf atau karyawan juga menjadi pertimbangan awal. Jumlah staf yang dibutuhkan, sistem kerja, penentuan standar kualitas kerja seperti : kerapian, kejelian, kebersihan, keramahan, dan kejujuran.

Promosi dan pemasaran perlu direncanakan juga. Gali ide sebanyak mungkin untuk mencari pelanggan baru, tapi setelah itu juga dibutuhkan trik mempertahankan pelanggan lama. Trik yang seringkali digunakan adalah bonus pelayanan seperti : gratis sekilo cucian untuk 50kg total cucian, hadiah langsung : mencuci lebih dari 25kg mendapat hadiah 1 boneka lucu, atau mengundi kupon berhadiah.

Pelayanan pelanggan diantaranya adalah :

  • Jemput bola : menyebar brosur/leaflet kepada sasaran pelanggan, menyediakan layanan antar jemput, dan mendatangi kantor/took/instansi yang membutuhkan jasa laundry seperti salon, penginapan atau restoran.
  • Layanan tunggu : menyediakan layanan tunggu harus didukung dengan tempat yang nyaman, fasilitas bacaan ringan seperti majalah atau jika memungkinkan tv untuk tontonan.

Memulai bisnis laundry memerlukan perhitungan modal dalam bentuk business plan, salah satunya dengan menentukan kapan Break Event Point (BEP), jadi perlu menyiapkan dana untuk penggajian hingga BEP. Business plan lengkap berisi visi, misi, strategi promosi, financial plan, dan rencana pengembangan bisnis. Buat business plan ini dalam selembar kertas namun di cetak rapi dan mudah dibaca sehingga bisa berulangkali dibaca dan dievaluasi kembali.

Mengembangkan bisnis. Jika bisnis menunjukkan progress yang baik, maka sudah waktunya untuk mengembangkan bisnis. Tentunya yang perlu dipertimbangkan pertama kali adalah pengembangan modal. Penambahan modal dapat diperoleh dengan mengundang investor berdasarkan progress report kita. Presentasi kecil kepada calon investor (teman, saudara, kenalan) juga harus dipersiapkan. Dalam presentasi itu dipaparkan mengenai keuntungan dan prospek bisnis ke depan.

Pengembangan omzet menjadi kebutuhan kedua. Salah satunya adalah dengan membuat rekanan bisnis sebagai agen laundry. Pembagian persentase dengan agen dibuat dengan perjanjian yang benar dan tepat. Hal ini juga butuh manajemen yang disiplin, antara lain pelayanan yang tetap prima dan pembukuan yang rapi untuk setiap agen.

Pengembangan staf, tentu juga dibutuhkan. Peningkatan ketrampilan staf/karyawan dengan memberi tugas lebih seperti mengelola kas kecil, menerima order, dan promosi antar teman. Penambahan jumlah staf juga memberi kesempatan staf senior meningkatkan skill sebagai trainer untuk karyawan baru.

Evaluasi. Secara rutin dilakukan evaluasi atas perkembangan bisnis. Evaluasi bulanan, tiga bulanan, dan tahunan. Evaluasi mencakup kondisi finansial, peralatan yang perlu diperbaiki atau diganti, mengevaluasi kinerja staf dan memperbarui cara promosi dan pemasaran.

Itulah sedikit uraian mengenai bisnis laundry. Mudah sekali. Tinggal bagaimana mengumpulkan semangat dan keberanian untuk membuka bisnis. Fokus kepada bisnis yang dipilih, dan concern kepada layanan pelanggan.


sumber: shvoong.com